Menggugat Otentitas Kiamat 2012
Sebagai ummat Islam membincangkan tentang hari kiamat merupakan rahasia Tuhan. Kiamat adalah murni hak prerogatif Tuhan. Jadi isu akan datangnya kiamat tanggal 21 -12 -2012 (bukan 12-12-2012) kemarin. Sebagai ummat islam yang menyatakan, kepasrahan total kepada Allah SWT mutlak untuk tidak mempercayai penanggalan itu. Karena sejatinya hari kiamat, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’anul Karim: “Yas’aluunaka `ani al-Sya’ah ayyaana mursaaha, qul innama `ilmuhaa `indallahi” (al-‘Araf : 187). Ayat ini berarti, “Tiadalah satu pun dari makhluk Allah yang mengetahui secara persis perihal kapan datang Hari Kiamat, kecuali hanya Allah saja.” Apalagi berita itu dibangun dari komunitas agama yang nyata-nyata bukan sekelompok ulama dari ummat islam. Melainkan datang dari sebuah suku yang pernah berpengaruh di dunia. Yaitu suku Maya.
Prediksi kiamat pada 21-12-2012 didasarkan pada penafsiran atas kalender suku bangsa Maya. Sistem kalender Maya yang berjangka 5.126 tahun akan berakhir pada 21-12-2012. Akhir kalender itu ditafsirkan sebagai berakhirnya dunia atau kiamat.
Ironisnya, penafsiran ini malah dibantah oleh sebagian tokoh suku Maya, karena berakhirnya sistem kalender itu berarti dimulainya fase baru yang disebut baktun. Pedro Celestino Yac Noj, seorang bijak dari suku Maya berkomentar, tanggal 21 (Desember) adalah saat untuk berterima kasih dan menyatakan rasa syukur dan tanggal 22 (Desember) menyambut datangnya fajar baru. Jadi bukan hari kiamat yang di maksud oleh suku Maya itu, melainkan awal membuka lembaran baru.
Demikian juga dibenarkkan oleh Ilmuwan David Stuart, bahwa dalam mitologi Maya tidak dikenal kiamat. “Maya tak memprediksi akhir dunia, melainkan pembaruan secara konstan,”
Sebenarnya, prediksi kiamat bukan hanya terjadi pada akhir tahun ini. Tahun 2011, Harold Camping, Presiden Radio Keluarga di California, memprediksi kiamat bakal terjadi pada 21-05-2011 berdasarkan analisis numerikalnya. Pendeta Mangapin Sibuea, pimpinan Sekte Pondok Nabi di Bandung, pernah juga mengatakan akhir dunia sudah dimulai pada 10-11-2003 dan kiamat akan berpuncak pada 11-05-2007. Sepanjang penanggalan Masehi itu, sudah berkali dipredikasikan akan terjadi kiamat. Namun semua prediksi itu meleset.
Malah ada juga yang melakukan prediksi kiamat. Ternyata hanya untuk mendatangkan peluang bisnis. Kita bisa melihat bagaimana film tentang hari kiamat dengan judul 2012 pada tahun lalu. Film berbiaya murah, buatan Sony Pictures, yang didasarkan pada kalender suku Maya itu mampu meraih US$ 225 juta atau sekitar Rp 2,1 triliun. Bahkan dalam dunia penerbitan buku juga meraup keuntungan dengan mengangkat tema kiamat 2012. Yaitu sebuah buku yang berjudul Mystery of 2012: Predictions, Prophecies & Possibilities, yang disusun Gregg Braden meraup untung besar Menurut buku tersebut, akhir peradaban manusia dan alam semesta akan terjadi pada 21-12-2012.
Apalagi di Meksiko, tempat peradaban suku Maya kuno berkembang, hari kiamat dianggap sebagai sebuah peluang. Negeri ini sudah menggelar ribuan acara bertema suku Maya, dengan pengharapan tahun ini jumlah wisatawan yang datang naik dua kali lipat.
Di Amerika, Ron Hubbard, hal serupa juga terjadi dengan adanya prediski bakalan terjadi kiamat. Pendiri tempat penampungan untuk bertahan hidup berteknologi tinggi, menikmati ledakan bisnis yang dijalankannya sepanjang tahun 2012.
OTENTITAS KIAMAT
Sebagai ummat Islam kita juga sebenarnya tidak dilarang untuk tidak percaya yang namanya hari kiamat. Melalui ”otentitas” kiamat bahkan dianjurkan untuk percaya akan datangnya hari kiamat. Sebagaimana yang diliterasikan dalam rukun Iman. Untuk percaya pada Qadah dan Qadar. Namun yang dilarang adalah kita jangan sampai takut (phobia) dengan yang namanya hari kiamat. Kemudian melakukan tindakan-tindakan aneh.
Apa yang terjadi hari ini sebenarnya bukanlah gejala “kepercayaan” akan datangnya hari kiamat. Melainkan semacam gejala phobia terhadap kiamat. Memang anatara takut dan percaya beda-beda tipis. Dapat dianalogikan, seorang yang percaya kepada Allah SWT juga dianjurkan agar takut kepada-Nya, namun ketakutan yang dimaksud adalah bukan dengan cara menjauhinya atau menghindar dari kedahsyatan kekuatan-Nya.
Hal demkian juga sepantasnya berlaku pada kepercayaan akan datangnya hari kiamat. Kita janganlah takut dengan waktu akan datangnya hari kiamat. Karena sejatinya. Otensitas kiamat adalah fase dimana kita dianjurkan mengoreksi diri. Sudah sejauh mana kita memiliki bekal, tabungan amal untuk kita bawah dan pertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.
Semua agama samawi seperti Yahudi, Nasrani dan Islam. Sebagai agama dengan nenek moyang yang sama. Yakni agama moneteis yang dibawah oleh Ibrahim as. Dalam kitab masing-masing ketiga agama tersebut tidak ada yang menafikkan akan kewajiban untuk percaya pada yang namanya hari kiamat. Kita dapat melihat misalnya gejala-gejala yang dapat menjadi tanda-tanda. Perihal akan datangnya kiamat.
Baik dalam perjanjian lama maupun dalam kepercayaan ummat Islam (Hadits Nabi) mengakui bahwa salah satu gejala akan datangnya hari kiamat adalah ketika gerbang dari penjara Ya’juj dan Ma’juj semakin menipis sehingga akan dengan sangat mudahlah kedua makhluk itu menjebolnya. Kedua makhluk itu akan mengahbaisi alam dunia bak air bah dengan sangat cepat. Menghabiskan segala persediaan makanan dan minuman yang ada. Hingga umat manusia terkena krisis pangan yang akut. Maka kelaparan pun terjadi di mana-mana. Serta kematian akibat kelaparan tak dapat dihindari lagi. Dalam versi perjanjian lama nama Ya’juj dan Ma’juj disebut Gog and Magog.
Tanda lain misalnya juga diungkapkan baik melalui hadits yang sahih maupun yang dhaif. Ada yang mengatakan bahwa salah satu tanda akan datangnya kiamat adalah ketika semua orang sudah pada berlomba-lomba membangun bangunan yang menjulang tinggi hingga nyaris menggores angkasa. Ada lagi yang mengatakan bahwa tanda kiamat itu diawali ketika seorang ibu telah diperlakukan oleh anaknya bagai seorang babu. Kemudian katanya tanda yang lain adalah ketika lenyapnya ilmu agama seperti ayat-ayat alqur’an yang ditandai dengan meninggalnya satu-persatu ulama, para pengahapal Al-qur’an (mushaf). Di saat yang sama semakin merebaknya kebodohan, seolah-olah pintar namun sesungguhnya dia bodoh.
Ada lagi yang mengatakan, bahwa jika Nabi Isa as turun ke bumi meluruskan ajarannya maka itulah pertanda yang amat pasti kiamat benar-benar akan terjadi. Suatu masa akhir dimana manusia akan meninggal semua tanpa tersisa. Sang Malaikat Maut Israfil meniup sangkakala. Tak ada lagi kehidupan. Bahkan ada versi yang mengatakan malaikatpun yang meniup peringatan kiamat pada waktu itu. Dia juga harus mencabut nyawanya. Subehannallah.
Kita tidak perlu lagi takut dengan hari kiamat. Biarlah banyak orang mendendangkan prediksi kiamat. Sebagai umat Islam kita hanya dianjurkan percaya hari itu. Dan menjadikannya sebagai peringatan untuk selalu introspeksi diri. Melakoni tujuan hidup kita, jangan melestarikan kesesatan, kebodohoan, kemunafikan, apalagi kekafiran. Karena hari kiamat sesungguhnya hanya Allah yang tahu. Yaitu suatu masa ketika “Bumi diguncangkan dengan guncangan yang dahsyat, perut bumi dikeluarkan, dan manusia bertanya: `Mengapa bumi begini?’. Pada hari itu manusia yang telah mati keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (al Zalzalah: 18).***